Kamis, 04 September 2014

aku yang baru. bukan kita yang menjadi kami

aah akhirnya ku lepaskan semua, Alhamdulillah yang hanya bisa ku ucapkan.
permudahkan lah dan terbiasakan lah!
asing terdengar, tapi itu adalah permohonan baru yang pernah ku pinta setelah sekian lama aku selalu meminta untuk selalu dikuatkan dalam pertahanan.

jam menunjukan pukul setengah 2 larut malam ketika aku berusaha bangkit dan memutuskan untuk membuat permohonan baru. sudalah Tuhan, aku lelah meminta untuk di kuatkan terus-menerus. jabalah permintaan baru ku ini.
'bicara' dengan Mu di larut malam yang tenang ini mengingatkan aku akan 10 tahun silam. terasa bodoh. memulai tanpa mengakhiri. bertemu tanpa bersatu. memuja dan merindu tanpa saling menyentuh.
memohon dan meminta sesuatu yang baru pada Mu, aku terasa malu. sudah lelah tangan ini menengadah, merendah meminta pertolongan yang ada-ada saja dari permasalahan yang itu-itu saja dan menuntut Mu mengabulkan secepatnya. aku memaksa. Tuhan tolong jangan jera atas tingkah ulah ku yang soal itu melulu.

jika apa yang sudah menjadi keputusan Mu dan kehendak Mu, hanya bisa ku pasrahkan semua apa yang Kau inginkan atas apa yang sudah menjadi milik Mu dan kembali pada Mu.
Sapaan baru.
Hai, selamat hari rabu
sudah berapa banyak senja yang sering kita tatap di tempat yang berbeda ya ?
sudah berapa musim yang kita nikmati dengan rasa yang berbeda ya ?
lama rasanya kita tidak melewati sengatan matahari lagi, lalu berteduh di bayang sendiri, melangkah sambil menari, beriringan sambil bernyanyi. aah aktivitas seperti  itu terasa bukan hal yang indah lagi saat semua itu sering kulakukan sendiri. tapi dia tetap menjadi kenangan yang berarti.
banyak masa yang sudah tidak kita lalui bersama lagi. mungkin akan terasa asing jika benar nanti suatu saat Tuhan mengizinkan kita untuk bertemu kembali. aku canggung. sapaan apa yang akan aku ucapkan. masih inginkah kamu mendengar aku mengatakan "aay? ayayayass".
menahun sudah penantian setia ini aku nobatkan hanya untuk mu.
menua sudah usia ini, terhakimi atas janji kepada diri hanya untuk menanti. - TIYAS.
aku mulai kehilangan banyak arah sejak semua yang pernah kita lakukan tidak dapat kita lakukan bersama lagi.
aku mulai kehilangan banyak hal sejak semua yang pernah kita miliki hanya menjadi milik ku sendiri.
aku hanya ingin memulai cinta dengan cara yang baru, bukan menganut kitap cinta mu lagi. aku ingin menjadi aku saat mencintai dan dicintai. bukan menjadi 'kita' yang aku terjemahkan kepada dia yang lain. aku ingin terbiasa dengan semua yang ingin aku lakukan sendiri, bukan meniru cara yang kita lakukan.
meniru ini membuat ku semakin mengerti apa yang justru menjadikan aku lelah untuk meniru.
meniru ini membuat ku semakin memahami apa yang justru menjadikan aku sedih selama ini.
TIYAS izinkan aku untuk membiasakan waktu tanpa menanti mu-lagi.
TIYAS izinkan aku untuk membiasakan hari tanpa mengingat mu-lagi.
TIYAS izinkan aku untuk membiasakan senja tanpa ngiang tawa mu-lagi.
TIYAS izinkan aku untuk membiasakan diri tanpa mengharap hadir mu-lagi.
TIYAS bantu aku mempermudahkan semua permintaan ini. TIYAS bantu aku membiasakanya!

permudahkan.
biasakan.
lagi terucap--
Tuhan
I've lost a lot, and learned a lot
But I'm still undefeated
Bismillah, I stay strong!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar