Jumat, 12 September 2014

teruntuk mu yang terjarak dengan ku

dear kamu yang berjarak semil lebih sedepa
masih sukakah kamu terhadap kopi hitam yang sudah dingin ?

ketika ingatan ini mulai lelah untuk mengetuk memori awal tahun yang lalu
ketika semua lelah ini mulai terkuak kebosanannya
ketika sapaan ini mulai kaku terucap

hey kamu ...
sudah mulai terbiasakah dengan jarak yang membuat kita tak dapat saling menatap ?
jika tidak, terbiasalah
akan datang waktu dimana jarak terjauh yang memisahkan adalah saat kita saling berpunggungan ketika tidur

hey kamu ...
masih seringkah mencari ku duduk dibawah pohon kersen ?
jika iya, berhentilah
akan datang waktu dimana malaikatlah yang mencari ku dan kamu untuk dipertemukan

hey kamu ...
masihkah mengandalkan ku sebagai tumpuan mu ?
jika iya, mandirilah
akan datang waktu dimana orang lain yang akan menjadikan mu tumpuan, dan saat itu aku selalu meminta kepada Tuhan untuk agar kamu selalu dapat dikuatkan

hey kamu ...
masih ingatkah bagaimana rasa membelai lembut rambut ku ?
jika iya, cucilah tangan
akan datang waktu dimana rasa itu bukan lagi sebagai ingatan saja melainkan sebagai kecapan yang harus kamu rasakan selalu

hey kamu ...
masih rindukah bercakap sepanjang malam dengan ku ?
jika iya, berdoalah
karena selalu ku titipkan 'amin' di setiap doa yang kamu ucapkan, khusuk lah dalam doa mu karena aku selalu menanti doa terbaik mu untuk ku, kita, dan semua masa depan terindah kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar